Trapped in Choi’s Charm (chapter 15)


Trap 15 (2)

 

 

 

 

# Previous Chapt

 

 

“bukankah itu Choi Minho?”

“benar, itu tuan Choi Minho”

“siapa wanita yang bersamanya?”

“saya dengar itu kekasihnya”

“kekasih?”

“wanita itu sendiri yang bilang begitu tadi, kalau tak salah namanya Kim Raya”

“Kim Raya?? bukankah dia tunangan Choi Siwon?!”

“Kim Raya, dia calon istri Choi Siwon”

 

 

 

****

 

 

 

I’m so tired -Kim Raya-

-Trapped in Choi’s Charm-

 

 

 

“apa kau baik-baik saja? Kau terlihat sangat pucat” tanya seorang pria kepada wanita yang tengah menyesap minuman hangat dihadapannya.

 

Pertanyaan yang dilontarkan sang pria membuat wanita itu tersenyum tipis sebelum menjawab “aku baik-baik saja, hanya sedikit kurang tidur semalam” tapi jawaban lemah yang keluar dari mulut sang wanita justru membuat pria yang berada dihadapannya semakin khawatir, pasalnya wanita itu berkata baik-baik saja tapi tampilan fisiknya sama sekali tak mencerminkan kondisi yang baru saja dikatakan.

 

“benarkah??” tanya sang pria memastikan, “wajahmu sangat pucat, dan jujur saja kau terlihat sedikit berantakan hari ini, ditambah lagi kau minum secangkir madu hangat. Kim Raya yang ku kenal selalu meminum Americano di jam makan siang, bukan madu hangat, apa ada yang sedang mengganggu pikiranmu?”

 

Kim Raya, wanita yang sedang digambarkan kondisinya saat ini menyunggingkan senyum miringnya tulus mengetahui pria dihadapannya begitu perhatian dan masih ingat dengan jelas detail kebiasaannya, “aku baik-baik saja” jawab Raya penuh keyakinan, “kau benar-benar masih mengenalku dengan baik, Oppa” lanjut Raya pelan.

 

“beberapa kebiasaanmu sama dengan kebiasaanku” balasan sang pria yang penuh senyum menimbulkan senyum hangat di wajah Raya.

 

Hening tercipta, keduanya larut dalam pikiran masing-masing sambil sesekali menikmati hidangan yang telah tersedia di hadapan mereka. Mereka menikmati hidangan dalam diam, tak ada satupun yang mencoba untuk memecah kesunyian yang entah mengapa sama sekali tak terasa mengganggu, keduanya seperti mencoba membiarkan masing-masing dari mereka larut dalam pikirannya.

 

“ku dengar Heechul Hyung sudah kembali ke Square Miles?” suara sang pria menarik perhatian Raya dari hidangan makan siangnya.

 

“emm” Raya menggangguk mengiyakan sambil mengunyah potongan apricot bakar berselimut saus keju yang menjadi pelengkap menu hidangan utamanya, “Heechul Oppa berangkat kemarin lusa, beberapa jam setelah pesta pertunanganku usai karena ada meeting penting yang harus dia tangani secara langsung” lanjut Raya sambil membersihkan mulutnya dengan lap merah yang berada di pangkuannya, kemudian menenggak habis segelas air putih, menyudahi makan siang yang entah mengapa Raya merasa begitu tak berselera.

 

Choi Seunghyun, Pria dihadapan Kim Raya mengangguk mengerti, hening tercipta kembali, Seunghyun pun sudah menghentikan makan siangnya, dan tak berniat memanggil pelayan untuk menghidangkan menu penutup mereka.

 

Setelah merasa pria dihadapannya tak akan melanjutkan pembicaraan, Raya mengalihkan pandangannya pada jalanan Myeong-dong yang terlihat cukup ramai melalui kaca jendela besar yang berada disampingnya, pikiran kosong Kim Raya ikut terbawa pada suasana hiruk pikuk jalan setapak Myeong-dong.

 

“maaf”

 

Ucapan spontan Seunghyun membuat Raya kembali mengalihkan pandangannya menatap pria itu tak mengerti, “untuk?”

 

“entahlah” Seunghyun mengangkat bahunya sambil lalu, “aku hanya merasa kau pasti terluka dengan sikapku pada pesta pertunanganmu yang penuh kejutan itu” jelas Seunghyun menjawab raut penuh tanya Kim Raya.

 

“hhhehe” Raya tertawa ringan, “sejujurnya iya” kemudian menundukkan wajahnya sambil mengulum senyum hangat, “aku tak mengira kau akan berada disamping Heechul Oppa untuk mendukungnya dan bukan mendukungku, jujur saja aku merasa terluka akan tindakanmu itu Oppa, tapi toh semuanya sudah berlalu, aku tak pernah merasa kau bersalah kepadaku” akhir Raya dengan senyum hangat yang masih terpatri di bibir tipisnya.

 

Senyum hangat dan jawaban Kim Raya yang diselimuti nada ringan membuat Seunghyun merasa lebih rileks dan mengangkat sedikit beban rasa bersalahnya, ucapan Raya menandakan kalau wanita itu telah memaafkan dan melupakan tindakan turut campurnya membantu salah satu rencana kakaknya, Kim Heechul.

 

Tapi lagi-lagi, Seunghyun kembali melihat aura sendu menyelimuti wanita dihadapannya, “apa yang sebenarnya sedang mengganggumu? apa kau menyesal dengan pertunanganmu?” pertanyaan terbesar yang sejak tadi menghuni pikiran Seunghyun akhirnya terlontar juga. Siapapun orang terdekat Kim Raya pasti tau jika wanita ini benar-benar terlihat seperti seseorang yang sedang menahan rasa penyesalan yang teramat dalam, kondisinya benar-benar terlihat mengenaskan.

 

“apakah aku terlihat seperti wanita yang tengah menyesali pertunangannya?” tanya Raya balik yang semakin menimbulkan guratan pertanyaan di wajah Choi Seunghyun.

 

Merasa tak mendapat balasan dari Seunghyun, Raya kembali melanjutkan kalimatnya “semalam aku bersama Choi Minho”

 

Ucapan lanjutan Kim Raya membuat tubuh Choi Seunghyun menengang tanpa sebab, Seunghyun merasa mendadak tubuhnya diselimuti aura panas karena menahan emosi yang tiba-tiba saja menguasainya, sorot mata Seunghyun berubah tajam, rahang pria itu mengeras mengetahui Kim Raya masih menghabiskan waktu bersama pria yang jelas-jelas telah memberikan pengaruh besar dalam mengacaukan hidup Kim Raya.

 

Sementara itu Kim Raya sendiri tak mengerti mengapa dia membicarakan kebersamaannya bersama Choi Minho semalam dengan Choi Seunghyun. Raya hanya merasa dia membutuhkan seorang teman untuknya berbagi, dan entah mengapa Raya merasa membicarakannya dengan Seunghyun adalah pilihan yang tepat. Raya tak sedikit pun merasa khawatir jika pria dihadapannya ini akan mengadukan semua yang dia lakukan pada sang kakak nantinya, atau mungkin memang itu yang dia harapkan.

 

“kau tau Oppa, dia berangkat ke Shanghai siang ini” Raya menarik nafasnya dalam, mencoba menghalau perasaan sesak yang sudah siap melingkupi perasaannya, “Minho memutuskan untuk meninggalkan Seoul” lanjut Raya semakin sendu dan mata yang mulai berkaca-kaca.

 

Tak bisa Raya pungkiri, kembali membicarakan Choi Minho seperti kembali membuka perasaan sakit yang sudah mati-matian dia tahan. Membicarakan kembali pria yang dia cintai terluka akan dirinya ibarat kembali menggoreskan pisau pada luka yang sama yang bahkan masih belum mengering.

 

“dia pergi Oppa, dia memutuskan untuk pergi, dia pergi karena aku melukainya, karena aku menyakitinya” ujar Kim Raya dengan ekspresi terluka, Raya mengangkat wajahnya, mencoba menahan airmata yang sudah siap menjebol pertahanannya.

 

Seunghyun yang melihat Raya kembali dirundung duka ikut merasakan perasaan tak nyaman. Sebenarnya Seunghyun merasa sangat lega mendengar berita yang di sampaikan Raya jika pria yang menjadi duri dalam daging yang mengganggu ketenangan hidup Raya akhirnya memutuskan untuk pergi. Tapi Seunghyun tak mungkin menunjukkan rasa senang akan kelegaannya bukan, Seunghyun memilih ikut berempati dengan duka yang tengah Raya rasakan.

 

“ini yang terbaik, keputusan Choi Minho untuk pergi adalah keputusan yang paling tepat Raya” Seunghyun memajukan tubuhnya, mencoba menepis jarak dirinya dengan Raya yang walaupun terhalang meja, “kau tak ingin melihatnya semakin terluka dengan tetap berada di sekitarmu kan?” lanjut Seunghyun sambil meraih tangan Kim Raya, menggenggam kepalan tangan wanita itu sambil menyalurkan perasaan tenang yang wanita itu butuhkan.

 

Raya tak menepis perlakuan Seunghyun, dia merasa nyaman dengan dukungan yang Seunghyun berikan “tapi tetap saja, kepergiannya membuatku merasa tersiksa, aku yang membuatnya pergi, dia pergi karena aku melukainya, aku membuatnya berada jauh dari keluarga yang dia sayangi, aku membuatnya meninggalkan tempat yang memang rumahnya, karena aku dia meninggalkan semua kehidupannya di sini, karena aku dia harus berada di tempat asing, tempat yang baru, tempat yang sama sekali tak ada orang yang dia kenal, tempat yang hiks… hiks… hiks” Raya kembali mengeluarkan tangisnya mengingat semua kesakitan dan beban yang ditanggung sendirian oleh Minho, beban dan luka yang membuat pria itu lebih memilih meninggalkan kehidupan yang dia cintai di Seoul demi untuk menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh keserakahan Kim Raya.

 

“dia pergi karena aku Oppa, ini semua karena aku, semuanya karena salahku” Raya terisak sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam, menyalahkan dirinya akan semua keputusan yang di ambil Choi Minho.

 

“berhenti menyalahkan dirimu sendiri atas kepergian Choi Minho, pilihannya untuk pergi adalah keputusannya sendiri, walaupun memang kau salah satu penyebabnya, tapi coba lihatlah ini dari sisi yang lain, mungkin ini memang cara yang digariskan Tuhan untuk membantumu mengakhiri semuanya, untuk membantumu keluar dari jerat yang kau ciptakan sendiri”

 

Kim Raya menggelengkan kepalanya pelan, menolak secara halus ucapan menenangkan Choi Seunghyun untuknya, “tetap saja ini semua salahku Oppa, semuanya salahku” lirih Raya dengan airmata yang semakin menderas.

 

Seunghyun yang melihat airmata Raya yang mengalir semakin deras entah mengapa ikut merasakan sesak dihatinya, melihat Kim Raya menangis terpuruk membuatnya merasa ikut terluka, “coba kau bayangkan jika dia tetap berada disini, bukankah itu akan lebih melukai hatinya?” ujar Seunghyun sambil membantu mengusap lembut airmata Kim Raya dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya masih menggenggam erat kedua tangan Kim Raya.

 

“apa kau lupa jika dulu aku juga melakukan hal yang sama seperti yang Choi Minho lakukan saat ini?” pertanyaan pelan Seunghyun membuat Kim Raya menatap pria itu tak mengerti, “apa kau ingat ketika dua tahun lalu aku memilih kembali ke London setelah aku merelakanmu dengan Choi Siwon? Waktu itu aku bilang kalau ayahku yang memintaku untuk kembali kesana, tapi sebenarnya tidak Raya” Seunghyun menggelengkan kepalanya pelan, “aku memutuskan untuk kembali menetap di The City karena aku tak sanggup melihat wanita yang ku cintai bersama pria lain”

 

Ucapan kejujuran Choi Seunghyun bukan malah membuat perasaan Kim Raya membaik tapi justru membuat wanita itu menjadi semakin kacau balau dan menangis semakin dalam, “aku benar-benar telah menyakiti banyak orang, aku telah menyakiti kalian” lirih Raya sambil menutup mulutnya, mencoba menahan isakkan yang memang sudah tak sanggup dia tahan.

 

“sssuutttt” Seunghyun mencoba menenangkan Raya yang terlihat semakin histeris, “ini bukan salahmu Raya” pria itu semakin memajukan tubuhnya kembali agar bisa menjangkau pundak wanita yang tengah menangis dihadapannya, mengusapnya pelan menyalurkan segenap perasaan simpatinya, “ini karena kami mencintaimu, karena kami yang mencintai wanita yang sama” lanjut Seunghyun pelan, “tapi bukankah cinta tak pernah memilih pada siapa dia akan berlabuh, mm?”

 

Raya kembali menggelengkan kepalanya pelan, masih merasa buruk dengan dirinya sendiri yang sudah menyakiti hati para pria yang mencintainya, “aku merasa menjadi wanita yang sangat buruk Oppa” Raya semakin tenggelam dalam tangisnya.

 

“sekali lagi, bukan salahmu jika kami mencintaimu, kau tak pernah merayuku untuk mencintaimu dan aku pun yakin kau tak pernah melakukan hal itu pada Choi Siwon ataupun Choi Minho” balas Seunghyun dengan mantap, “kamilah yang sudah jatuh dalam pesonamu, pesona yang tak pernah kau sadari kalau kau memilikinya, pesona yang mengunci kami pada eksistensimu, kau ibarat matahari dan kami berputar mengelilingimu, kau adalah inti dari alam semesta kami” Seunghyun kembali menghapus jejak airmata Raya dengan lembut, “kesalahnmu hanya satu, kau hanya terlalu baik dengan berusaha menjaga hati para pria yang menyanjungmu, menjaga perasaan pada setiap orang yang menyayangi dan mencintaimu, sangat khas wanita bezodiak libra, jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri”

 

Raya menahan senyum mendengar ucapan hiburan Choi Seunghyun yang benar-benar mampu menariknya dari rasa terpuruk yang meggelayutinya sejak semalam, ternyata firasatnya benar, berbicara dengan Choi Seunghyun adalah keputusan yang tepat, “berhenti memujiku Oppa, kau membuatku besar kepala”

 

Tawa dalam khas milik Choi Seunghyun terdengar membahana mendengar nada bicara Kim Raya yang sudah kembali seperti semula, penuh dengan nada merajuk, “cha… ayo hapus airmatamu, aku tak suka melihatmu menangis” Seunghyun membantu Raya menghilangkan jejak airmata di wajah wanita itu dengan tangan besarnya, kemudian dia kembali menggenggam erat tangan Kim Raya.

 

“sekarang kau sudah memilih untuk tetap berada disamping Choi Siwon” Raya menggangguk, mengiyakan pertanyaan Choi Seunghyun yang lebih terdengar seperti pernyataan, “kalau begitu berbahagialah” pinta Seunghyun penuh senyum, “sekarang tugasmu hanya menjadi bahagia, agar rasa sakit yang dialami Choi Minho dan pengorbanan yang aku lakukan dimasa lalu -merelakanmu kembali dengan Choi Siwon- tak menjadi sia-sia, apapun yang terjadi tetaplah pilih jalan kebahagiaanmu, aku hanya ingin melihat senyum bahagiamu, bukan lagi airmata kesedihan seperti ini” Raya mengangguk pelan, “tak usah khawatir dengan Choi Minho, dia akan menemukan jalan sendiri untuk menyembuhkan lukanya, ini akan menguatkannya, sama seperti diriku dulu, percayalah”

 

Raya menatap Seunghyun penuh senyum, “terima kasih banyak Oppa, kau benar-benar membuatku merasa lebih baik” Raya menahan rasa harunya, “aku janji akan selalu bahagia” lanjut Raya masih dengan senyumnya, senyum yang benar-benar menampakkan kelegaan yang amat sangat, kelegaan akan terangkatnya beban berat yang beberapa hari kebelakang selalu membuatnya sulit bernafas.

 

Senyum indah penuh ketulusan yang terpancar di wajah cantik Kim Raya menular pada Choi Seunghyun, Seunghyun membalas ucapan terimakasih wanita itu dengan semakin menggenggam erat tangan Kim Raya, tak lupa tangan kiri Seunghyun menyapu lembut pipi Raya yang kini mulai menunjukkan ronanya.

 

Tanpa mereka sadari sepasang mata penuh amarah dari pria yang baru saja memasuki restaurant tempat mereka makan siang menatap kebersamaan mereka dengan pandangan menghunus tajam.

 

Pria yang baru saja memasuki pintu restaurant itu dapat melihat dengan jelas interaksi yang Choi Seunghyun dan Kim Raya lakukan. Melupakan wanita yang ikut datang bersamanya, sang pria dengan rahang yang mengeras dan pandangan tajam langsung melangkah mantap kearah meja yang di isi oleh Seunghyun dan Raya yang sedang tertawa bersama, langkahnya di ikuti oleh seorang wanita yang memang sejak tadi mengikutinya dan belum mengerti dengan apa yang sedang terjadi.

 

Pria itu berhenti tepat dibelakang kursi Choi Seunghyun, “Jadi ini yang sedang dilakukan oleh tunanganku?! Makan siang bersama mantan kekasihnya!” pria itu menatap Kim Raya tajam, “apa kau menikmati makan siangmu, calon istriku??!”

 

“Op-ppa” suara Raya bergetar karena terkejut.

 

“wae?! Kenapa kau melihatku seperti melihat hantu??!!! Apa kau tak menyangka kalau aku akan melihat kebersamaan kalian berdua?!” cemooh Choi Siwon, pria yang kini benar-bernar tak mampu menahan amarahnya, “Cih, kalian benar-benar terlihat sangat romantis!” sindir Siwon tajam sambil melihat kedua tangan Choi Seunghyun dan Kim Raya yang masih saling bertaut di atas meja, Seunghyun yang mengetahui apa yang dimaksud Choi Siwon langsung menarik tangannya, melepaskan genggaman eratnya pada tangan Kim Raya.

 

“Choi Siwon-ssi ini-“ Siwon mengangkat tangannya, secara kasar meminta Seunghyun menghentikan apapun yang ingin disampaikan.

 

“aku sedang berbicara dengan calon istriku!!” ucap Siwon sengit.

 

“Oppa ini tak seperti yang kau bayangkan!” ucap Raya penuh penekanan sambil bangkit dari kursinya.

 

“Memangnya apa yang kubayangkan??!!” tantang Siwon dengan nada meninggi.

 

Kegaduhan yang timbul dari meja yang ditempati oleh Raya dan Seunghyun sempat membuat para pengunjung restaurant yang lain menatap penasaran, namun itu hanya sekilas, para pengunjung menarik kembali perhatian mereka, tampak tidak peduli dengan drama percintaan yang terjadi di dekat mereka.

 

“Kau salah paham Choi Siwon-ssi” Seunghyun mencoba membantu menjelaskan, namun lagi-lagi ucapannya terputus oleh tatapan penuh intimidasi yang diberikan Choi Siwon.

 

“Aku bukan sedang berbicara denganmu!!”

 

“Semuanya bisa aku jelaskan Oppa, kami hanya-“ ucapan cepat Kim Raya terputus begitu melihat dan mengenali wanita yang berdiri cukup rapat dibelakang calon suaminya, secara cepat Raya melihat bergantian wajah sang calon suami dan wanita yang jelas-jelas datang bersama calon suaminya itu, seketika kesal dan tak suka ikut melingkupi Kim Raya, “Nam Auri!!”

 

 

 

****

 

 

 

“Oppa berhenti!!”

 

“kau yang harusnya berhenti KIM RAYA!!!” ucap Siwon keras sambil menyentakkan tangan Raya yang berusaha menahan langkahnya.

 

Saat ini mereka berdua sudah berada di dalam basement restorant tempat Kim Raya dan Choi Seunghyun makan siang bersama tadi. Setelah Siwon melampiaskan amarahnya melihat kebersamaan tunangannya bersama sang mantan kekasih, Siwon langsung pergi meninggalkan tempat itu disusul oleh Kim Raya yang tak ingin calon suaminya ini salah paham lebih lanjut.

 

“apa maksudmu?!” tanya Raya keras, benar-benar tak terima dengan perlakuan kasar Siwon yang menyentakkan lengannya secara kasar.

 

“kau pikir aku tak tau apa yang kalian lakukan di belakangku HAH?! Aku benar-benar tak percaya kau tega melakukan ini padaku Kim Raya?!!” ucap Siwon keras dan dalam sambil menatap tajam wanita yang berdiri dihadapannya.

 

“sudah ku bilang kau salah paham!!”

 

“salah paham?!” balas Siwon dengan nada meremehkan, “dengan mata kepalaku sendiri aku melihat kalian berdua berpegangan tangan, dia bahkan membelai pipimu!!!! Itu yang kau sebut salah paham HAH??!!!” bentak Siwon lebih keras, “SIAPAPUN YANG MELIHAT KALIAN BERDUA PASTI TAU KALAU KALIAN SEDANG BERMESRAAN!!!” lanjut Siwon semakin keras, suasana basement yang kosong membuat suara Choi Siwon semakin terdengar menggelegar. Dan Kim Raya hanya mampu terdiam menahan kekagetannya akan luapan emosi Siwon, Raya sendiri berusaha menahan emosinya yang sudah sama bergejolaknya seperti Choi Siwon.

 

Sebenarnya Siwon adalah tipe pria yang penuh pertimbangan dan amat sangat mengandalkan pikirannya, dia tak akan mudah takhluk kepada amarahnya sendiri, tapi melihat kebersamaan wanita yang sangat dia cintai bersama sang mantan kekasih membuatnya benar-benar kehilangan pikiran jernih dan akal sehat. Adegan Kim Raya dan Choi Seunghyun yang menurutnya penuh kemesraan benar-benar membuatnya kalap hingga tak mampu berpikir dan dikuasai amarah sepenuhnya.

 

“pantas saja sejak semalam kau tak bisa ku hubungi, jadi ini yang sedang kau lakukan!! menghabiskan waktu bersama mantan kekasihmu, begitu??!” duga Siwon masih dengan nada penuh intimidasi dan pandangan tajamnya.

 

“aku sudah merasakan keanehan sikapmu sejak malam pesta pertunangan kita! Rona wajahmu yang sama sekali tak menampakkan kebahagiaan! Choi Seunghyun yang selalu berada di sekitarmu! Dan tatapan sendumu ketika berhadapan dengan Choi Seunghyun, kini semuanya terjawab! Siapapun yang mengetahui kisah masa lalu kalian akan mampu menebaknya cukup baik Kim Raya!! aku sudah menduga hal ini akan terjadi ketika pria itu menunjukkan batang hidungnya di kantorku beberapa waktu lalu! Kalian benar-benar mempermainkanku!!” ucap Siwon dalam dan sarat emosi sambil mengatupkan rahangnya kuat-kuat, mencoba menahan emosi yang sudah menguasai seluruh dirinya.

 

Namun Kim Raya yang menghadapi tatapan tajam dan nada penuh intimidasi Choi Siwon tak gentar sediki pun karena dia sendiri sedang diselimuti oleh amarah dan egonya yang terluka karena melihat kembali Choi Siwon dan Nam Auri yang sedang bersama, “untuk kesekian kalinya ku katakan, kau salah paham!!” balas Raya dalam dengan nada tak kalah bergetar karena amarah yang juga berusaha mati-matian dia tahan.

 

“aku bukan anak kecil KIM RAYA!! BERHENTI MEMBODOHIKU!!”

 

“KAU YANG SEDANG MEMBODOHI DIRIMU SENDIRI!!!” balas Raya tak kalah keras dan tajam.

 

Pandangan mereka berdua beradu, pandangan sarat emosi dan amarah mematikan, Raya dan Siwon sedang menahan gengsi dan ego masing-masing dengan tatapan membunuh mereka.

 

“baiklah, aku salah paham” Siwon menurunkan sedikit egonya, “Lalu memangnya kesalahpahaman apa yang terjadi?! Bagaimana bisa kau makan siang bersama mantan kekasihmu itu hah??!!” tantang Siwon lagi.

 

Raya yang kembali mendengar nada penuh tuduhan Siwon, masih tak mampu menahan emosinya, dia menghembuskan nafasnya kuat menyalurkan rasa penat yang benar-benar membuat sakit kepalanya, “ku mohon Oppa! aku benar-benar lelah, aku tak ingin bertengkar denganmu!”

 

“bukankah kau tadi ingin menjelaskan hal yang membuatku salah paham??!! Kenapa sekarang kau malah mengelak??!!! Apa kau tak punya jawaban yang cukup masuk akal untuk kau jelaskan padaku mengapa kau bisa makan siang bersama mantan kekasihmu selain jika kalian bermain api dibelakangku HAH??!!!”

 

“CHOI SIWON!!!” bentak Raya keras dengan nafas memburu setelahnya, saat ini Raya merasa kepalanya benar-benar akan pecah, amarah sudah menguasai dirinya dan dia sudah tak mampu mengontorlnya lagi. Sejujurnya Raya benar-benar tak ingin memperlihatkan amarahnya di depan pria yang menjadi tujuan hidupnya ini, karena amarah Raya yang sesungguhnya adalah berbentuk airmata, ketika Raya merasa sangat marah dia akan menangis karena tak mampu menahannya, dan Raya tak ingin menunjukkannya di hadapan siapapun karena egonya sama sekali tak mengijinkannya untuk terlihat lemah bahkan dihadapan pria yang dia cintai sekalipun.

 

Siwon yang merasakan dan melihat luapan amarah yang ditumpahkan Raya hanya mampu mengeraskan rahangnya, “cukup!!” lanjut Raya dalam dengan suara bergetar dan mata yang mulai berkaca-kaca, “kau bertanya bagaimana aku bisa makan siang bersama Choi Seunghyun kan, bagaimana jika sekarang pertanyaannya aku balik” Siwon masih menatap Kim Raya dengan pandangan tajam menuduh, “bagaimana kau bisa makan siang bersama Nam Auri??!!”

 

Siwon cukup kaget mendengar pertanyaan balikan Kim Raya, sempat terlintas di pikirannya jika Raya tau hubungan yang pernah dia miliki bersama wanita itu tapi dia langsung menepisnya jauh-jauh, tunangannya ini tak mungkin mengetahui permainan yang pernah dia lakukan, karena jika Raya tau, wanita ini pasti sudah meninggalkannya sejak dulu, begitu kira-kira pemikiran Choi Siwon.

 

“kenapa kau malah membawa orang lain dalam masalah ini?!” tanya Siwon tak suka, “Jangan coba mengelak dan membalikkan pertanyaanku Kim Raya, Nam Auri adalah salah satu mitra bisnisku, apa salah jika aku makan siang bersama mitra bisnisku sendiri hah?!”

 

“HAHH…” Raya membuang nafasnya keras, meremehkan ucapan Choi Siwon yang benar-benar membuatnya muak, “mitra bisnis!!!” ucap Raya mencemooh, “istilah yang kau gunakan benar-benar membuatku muak Choi Siwon!!” lanjut Raya sambil membalikkan badannya, mencoba meninggalkan Siwon yang masih berdiri memandangnya dengan sorotan tajam, Raya merasa lelah dengan alasan yang dibuat-buat oleh pria yang pernah menghancurkan hidupnya.

 

“kita belum selesai bicara Kim Raya!!” susul Siwon tak terima ditinggal begitu saja sambil menahan lengan kiri Raya hingga wanita itu membalikkan badannya kembali, “kau belum menjelaskan apapun padaku!” tuntut Siwon.

 

“aku benar-benar lelah Oppa” jawab Raya pelan dan dingin sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan Siwon pada lengannya, “aku tak ingin bicara apapun saat ini denganmu!”

 

“dan sekarang kau berusaha mengelak dengan cara seperti ini hah?!” balas Siwon masih dengan nada tak terima.

 

“ku mohon jangan rusak moodku, aku harus segera menemui ibumu sekarang, beliau sudah menungguku untuk memilih gaun pengantin” pinta Raya dengan nada suara yang benar-benar terdengar lelah.

 

“gaun pengantin?!!” ucap Siwon dengan nada yang entah mengapa terasa meremehkan ditelinga Raya, “saat ini bahkan aku jadi ragu untuk menikah denganmu!!” lanjut Siwon tajam dengan pandangan dingin yang menusuk tepat di hati Kim Raya, tanpa Siwon pernah sadari ucapannya barusan tepat menghunus dan melukai Kim Raya untuk kesekian kalinya, ucapan bernada dalam yang baru saja dilontarkan Choi Siwon menjadi pintu gerbang lelehan airmata Kim Raya.

 

Raya menarik nafasnya dalam-dalam, mengabaikan rasa sakit akibat perasaan sesak yang menyelimuti tak hanya menyelimuti dadanya, tapi seluruh dirinya, “apapun yang akan aku jelaskan nanti, kau akan tetap tak mempercayaiku” ucap Raya dengan pandangan sendunya yang menatap Choi Siwon sarat akan luka, “Percaya-i apa yang ingin kau percaya, lakukan apapun yang ingin kau lakukan, semuanya terserah padamu” tutur Raya pelan dan dalam sarat akan emosi dengan lelehan airmata yang sudah membasahi wajahnya.

 

Dan selanjutnya, Siwon benar-benar mengutuk dirinya sendiri akan ucapan tanpa berpikir yang baru saja keluar dari bibirnya. Kini dia hanya mampu memandangi punggung wanita yang amat dia cintai berlalu pergi meninggalkannya dengan luka baru yang dia ciptakan. “argghhh” Siwon mengeram kesal kemudian menendang ban mobil yang berada disampingnya begitu mengingat kembali tatapan penuh rasa luka yang berselimut airmata yang baru saja diberikan Kim Raya kepadanya.

 

 

 

****

 

 

 

Nam Auri berdiri angkuh sambil memandang pria yang sejak tadi sibuk dengan benda persegi empat tipis miliknya. Sejak tadi wajah Auri diselimuti oleh senyum miringnya yang menggoda akibat mengingat semua yang terjadi beberapa saat lalu berkelebat dalam pikirannya, pikirannya juga dipenuhi oleh segala kemungkinan yang terjadi yang semakin menimbulkan senyum lebih lebar di wajahnya, namun tak ada seorang pun yang mengetahui apa yang sedang bermain dipikiran wanita cantik nan menggoda itu, termasuk pria yang berada dihadapannya.

 

Merasa kehadirannya tak dihiraukan oleh pria yang sejak tadi ditatapnya, Auri melangkahkan kakinya menuju salah satu rak buku besar yang berada di ruangan milik pria itu. Jari-jari lentiknya bergerak menyentuh secara halus buku-buku besar yang tersusun secara rapi, bermain dengan susunan buku dengan menyentuh sudut-sudutnya.

 

“Kim Raya” wanita itu mengeluarkan suara pertamanya dengan nada halus yang membuat pria yang sejak tadi mengacuhkannya merasa terganggu, “ini benar-benar menarik” lanjut Auri dengan senyum tipisnya yang penuh arti, “Choi Seunghyun adalah mantan kekasih Kim Raya” ujar Auri kembali sambil menatap dalam pria yang masih duduk dihadapan meja kerjanya.

 

“ternyata seleramu dan Choi Siwon sama buruknya Seunghyun-ah” cibir Auri yang berhasil membuat pria yang sejak tadi mengacuhkannya kini menatapnya tajam.

 

“jaga ucapanmu Nam Auri!” pinta Seunghyun tegas.

 

“wae? Kau tak terima jika aku membicarakan wanita masa lalumu hm?” tanya Auri penuh keangkuhan yang semakin menimbulkan tatapan tak suka dari Choi Seunghyun, “tunggu dulu” Auri menghentikan langkahnya kemudian menatap Seunghyun yang masih menatapnya dingin, “Jiyong pernah bilang padaku kalau kau kembali menetap di Seoul karena seorang wanita, karena cinta pertamamu, jangan bilang kalau itu Kim Raya?!” tanya Auri dengan nada tak percaya dan penuh ketakjub-an.

 

“itu bukan urusanmu Auri!” balas Seunghyun tajam.

 

“jadi benar?!!” duga Auri semakin takjub, “pantas saja kau begitu tertarik mengenai affair-ku dengan Choi Siwon setahun lalu, jadi ini alasannya?”

 

“hentikan apapun yang sedang kau pikirkan saat ini Nam Auri!!” perintah Seunghyun keras begitu melihat senyum licik dan rona antusias menghiasi wajah cantik wanita yang masih berkerabat dengannya ini.

 

“ini benar-benar semakin menarik” ucap Auri sambil menerawang, benar-benar mengabaikan ucapan penuh ancaman Choi Seunghyun, “sepertinya aku berniat memperpanjang masa tinggalku di Seoul” lanjut Auri sambil menatap Seunghyun dengan senyum penuh maknanya, “aku benar-benar penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, dan… ini kesempatanku untuk ikut terlibat didalamnya bukan?” tutur Auri dengan senyum dan pandangan penuh arti.

 

 

 

*tbc*

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Huaaa… maaf ya untuk cerita yang semakin ga jelas dan makin ngawur *bow

Dan sepertinya kisah ini masih lumayan panjang :3 mau gimana lagi, aku berniat untuk menyelesaikan semua konfliknya sampe tuntas, mudah-mudahan kalian ga bosen yaa ^^

Dan aku kok pas baca ulang ini berasa kecepetan ya –? Apa perasaan aku doang, atau mungkin justru terlalu bertele-tele –?

Oh iya, makasih banyak untuk yang udah setia nungguin lanjutan kisah yang makin lama makin kaya sinetron ini.. aku cinta kaliaannnn.. sini cium satu-satu :* :* :*

dan oh iya, maaf ya buat yang udah comment tapi ga muncul, sepertinya comment kalian masuk ke spam, barusan aku liat kotak spam dan ada 42 comment spam, sayangnya semuanya udah ke apus otomatis :3 sekali lagi maaf aku ga sempet ngecek soalnya

Sampai ketemu lagi, kalo responnya bagus mungkin akan cepat aku share lanjutannya, dan untuk yang nungguin lanjutan KISS series, tadinya aku mau ngeshare itu dulu, tapi pas buka folder FF malah FF ini yang kebuka, maaf yaa.. ya doakan saja FF gaje itu bisa aku share secepatnya (akhir-akhir ini aku sibuk banget, padahal udah jadi pengangguran *curcol)

Sudahlah sampai ketemu lagi *lambai-lambai

 

 

 

 

 

 

31 thoughts on “Trapped in Choi’s Charm (chapter 15)

  1. Minggu pagi sarapan ff ini. Wow.
    Nah kan ! Auri nya udah makin nyebelin. Sebenernya klo dipikir2 auri emang sumber masalahnya ya!. Coba kalo dia g ada, g akan ada siwon yg selingkuh, raya yg sakit hati dan selingkuh. Ayo kita bunuh samasama nam auri-nya. Eh.

  2. kasian bgt raya, dah lg sedih ditinggal choi minho eh ditambah choi siwon yg ngeliat raya sama choi seunghyun, siwon knpa jalan sama auri sih?? kata” siwon yg meragukan raya itu bener” bikin sakit hati bgtt

  3. Akhirnya dipublish juga ini ff 😀
    Konfliknya mkin jadi aja nih Ka mkin bkin greget >.nhgebatin :D:D::::::*:::::::::

    • hehehe sabar.. sabar.. kita juga sering kaya gitu kok, menutupi kebenaran demi menghindari masalah yang lebih besar. mereka juga manusia biasa, sama kaya kita #ApaSih #Ngelantur 😛

  4. Aduh kok komen aku cuma setengah sih :3 maaf ya Ka hp aku lagi error -_-”
    Aku komen lagi ya Ka hehe,
    Konfliknya mkin bkin greget Ka >.< , mksud Seunghyun kn baik mau mastiin Raya ngga knpa" eh Siwon ngliat nya malah salah paham :3 mana si Siwon sma si Auri lagi, nyebelin bnget ish -_-
    Next part ditunggu Ka~~ :* oh iya sma ff Farewellnya cepet" dipublish ya Ka 😀

    • lama-lama kaya sinetron ya kofliknya hehehe 😛

      Farewel! gara-gara mentok di satu scene, hilang moodku buat lanjut FF itu, jadi sabar-sabar menunggu lah hehe 😛

  5. Aku benci siwon dan Nam Auri
    kasihan kim Raya.. dia sangat terluka
    cpet lah buat siwon menyesal n buat dia cinta mati ma Raya.. biar dia ngersain sakitnya tuh disini.
    cpet next eonn..

  6. Eonni knapa lama bnget baru muncul, nah giliran muncul napa nyekse banget si Raya, dan untuk Choi Siwon kalau dia sendiri jalan dg mantannya, knapa dia mengadili Raya bgitu keras toh Raya gk selingkuh…

    • lama ya?? sibuk aku hehehe 😛

      yah namanya juga orang kalap ya, logikanya ga dipake malah nurutin emosinya, begitulah Choi Siwon, harap maklum hehe

  7. Nih cerita kenapa aku kepingin cepet selesai yaa hehehe…. Habis cobaan terberat dalam hubungan adalah kepercayaan. Aku ingin sih coba baca tentang jalur utamanya yaa aku ingin raya membongkar rahasia kalau dia udah tau..seenggaknya biar siwon tau dan sadar diri aja…dan kakak cepatttt di publish yaaaaaaa. Jangan lama-lamaaaaaa.. Aku tunggguuuuuu :ehehe 🙂

  8. Oh.. Akhir’a muncul jg …lama bgtiiii ><

    minho pergi bnran ??
    Yh padahl q ngarep'a raya ma minho …kkkk
    ceilaaa auri gableg yeee nyebelin mash cnta x tu ma.siwon :-/..
    Yg diktakan siwon bnran lhoo nyakitin bgt.."ragu mau menikah dengamu" wkwk ngena bgt nyes bgt di ati ckck
    seorang cho siwon bisa bcara bgtu… Emosi'a bnr" lg di ubun" kyk'a

  9. tenang aq ga bosen kok 🙂 msih ttap setia menunggu hehe … sbnernya ga brtele” sii tp mngkin aq nya aj yg pngn cpet’ bca smpe end hehee 😀
    di part ini baca nya kesel sndri aplgi sma siwon Uuuugh sebl daah , tp nysek klo jd raya nya 😦
    di tnggu part selnjutnya ya hihihi 🙂 😀
    fighting 🙂

    • Auri ga gila, cuma rada-rada bergeser otaknya hehehe 😛

      ya iyalah, mana mau Siwon diselingkuhin (selingkuh sih iya) harga dirinya mau di kemanain hhohoho 😛

Leave a reply to silvianifyodour Cancel reply