KISS (Sweet Punishment)

****

cerita sebelumnya KISS (First Meeting)  ,    KISS (Second Meeting)    ,   KISS (Trouble Begins)

 

 

****

 

 

Kim Raya men-swap kesal foto-foto yang tampak dalam layar I-padnya.

Foto-fotonya bersama Jung Jaehyun yang di upload dengan tanpa berpikir di akun media social milik Jung Yonghwa, kakak kedua Jung Jaehyun, foto-foto yang menunjukan aksi melarikan diri dirinya bersama sang sahabat.

Ya, beberapa jam setelah skandal foto ciumannya dan Choi Siwon mencuat, Raya berhasil mengelabui para pengawal pribadi serta pengawal khusus ayahnya, Raya berhasil kabur dari penjagaan ketat pengawal khusus menteri Kim Sang Wook dan melarikan diri ditemani oleh Jung Jaehyun ke California dibantu oleh Jung Yonghwa.

Namun entah apa yang ada dalam pikiran kakak sahabatnya itu, Jung Yonghwa dengan bodohnya mengupdate foto-foto selfie yang mereka ambil dalam rangkaian aksi pelarian diri mereka, sehingga menyebabkan para pengawal Menteri Kim dapat dengan mudah melacak keberadaan Kim Raya saat itu juga.

Dan tanpa harus menunggu lama, Raya berhasil diseret kembali ke Seoul berhadapan dengan wajah dingin sang ayah. Ayahnya yang saat itu sedang menghadiri pertemuan penting dengan kaisar Jepang harus secepatnya kembali ke Korea Selatan karena mendapat kabar putrinya yang hilang tiba-tiba dari penjagaan ketat para pengawal khusus milik badan pertahanan Korea.

Ketika berhadapan dengan ayahnya saat itu Raya hanya mampu menunduk, menyembunyikan wajah takutnya dari murka sang ayah atas tindakan tak bertanggung jawabnya yang melarikan diri dan membuat scandal yang melibatkannya bertambah rumit karena keberadaannya yang mendadak hilang seperti ditelan bumi.

Dan ternyata apa yang Raya dapat saat itu jauh lebih buruk dari dugaannya akan lampiasan kemurkaan yang kemungkinan akan dilayangkan ayahnya. Saat itu dengan tatapan dingin yang terasa menusuk tulang sang ayah hanya berkata ‘sepertinya kau habis bersenang-senang’ kemudian orang berpengaruh terhadap keamanan Negara Korea itu pun berbalik pergi meninggalkan sosok Kim Raya yang seperti tersangka berdiri kaku mendengar ucapannya yang tegas dan dalam, dan Raya tau ketika ayahnya sudah berkata seperti itu, itu pertanda amarah ayahnya benar-benar memuncak dan tindakannya benar-benar sudah diluar batas.

Dan beginilah kondisi Raya saat ini, berakhir di kamar luasnya. Raya sama sekali tak dihukum oleh ayahnya, ayahnya bahkan tak memberikan larangan untuknya keluar rumah, pengawal khusus yang ikut mengawalnya beberapa hari belakangan pun sudah kembali ditarik untuk bergabung kembali ke Kesatuan, tapi Raya mendapat yang lebih parah dari sebuah hukuman kurungan yang biasanya dia dapatkan karena tingkah membangkangnya, sosok ayahnya yang biasanya hangat kini berubah sangat dingin dan tak peduli padanya.

Ayahnya menolak bertemu apalagi berbicara dengannya, ayahnya bahkan tidak pulang kerumah selama beberapa hari, sekretaris pribadi ayahnya bilang bahwa saat ini sang ayah benar-benar sibuk karena program kerjasama militer dengan Amerika Serikat, tapi Raya tau itu hanya alasan yang dibuat ayahnya untuk menghindar darinya, karna biasanya sesibuk apapun ayahnya sebagai seorang menteri pertahanan, ayahnya pasti akan selalu pulang kerumah dan tak pernah menginap diluar, kecuali perjalanan luar negeri.

Raya benar-benar tak tau apa yang harus dia lakukan, sikap dingin dan tak acuh ayahnya adalah satu-satunya hukuman terberat yang tak pernah bisa Raya atasi, Raya benar-benar kesepian dan merindukan ayahnya, ajakan Jaehyun untuk bersenang-senang pun selalu dia abaikan, saat ini yang hanya dia inginkan adalah berbaikan dengan ayah tercintanya dan dia harus menemukan cara untuk itu.

“Heeehhhh…” Raya menghembuskan nafasnya panjang, mencoba memutar otaknya mencari strategi apa yang bisa dia lakukan untuk meredakan amarah ayahnya dan memenangkan kembali hati pria berwajah tegas itu.

Raya berguling-guling tak menentu di atas kasurnya, mencoba mencari sebuah ide brilliant yang bisa dia lakukan. Sebenarnya sudah ada sebuah ide yang sejak tadi melintas di kepalanya, tapi dia ragu untuk mengeksekusi ide tersebut, pasalnya terakhir kali dia mencoba melakukan ide itu dia hampir menghanguskan seluruh bagian dapurnya sehingga harus melibatkan dua unit fire fighter untuk memadamkan dan menyelamatkannya dari kepungan api dan hal itu juga membuat dirinya berakhir dirumah sakit. Karena sepertinya saat itu Raya benar-benar tak tau kalau bahan masakan yang dia gunakan memancing api untuk naik ke atas wajan dan membakar counter top yang terbuat dari kayu.

Ya, Raya pernah mencoba memasak, membuatkan makanan kesukaan Tuan Kim. Memasak adalah daftar paling pertama dari keahlian yang tidak Raya miliki. Raya bahkan tak pernah menyentuh dapur sebelumnya, dan sejak kejadian yang menimbulkan bekas luka di bahu kanan Kim Raya itu, Tuan Kim tak pernah mengijinkan putri tunggalnya berada di dapur untuk memasak.

Raya berpikir jika kali ini dia harus meminta bantuan pada juru masaknya agar proses memasaknya berjalan lancar dan tak membuat dirinya kembali menjadi tersangka pembakaran kediamannya sendiri. Raya harus melakukannya, dia yakin kali ini ayahnya pasti akan tersentuh dengan tindakan manisnya.

Baru saja Raya akan melangkahkan kakinya menuju pintu kamar, kayu ek penghalang ruang pribadinya itu di ketuk oleh seseorang.

Tok.. Tok.. Tok..

Raya yang memang berada di dekat pintu langsung meraih handle pintu dan menariknya.

“Daddy!” seru Raya kaget melihat sosok tampan sang ayah yang masih mengenakan formal suit berdiri di depan pintu kamarnya dengan posisi kedua tangan yang bersilang di depan dada.

‘vy v bol’shoy bede Kim Raya’ (kau dalam masalah besar Kim Raya) lirih Raya dalam hati melihat kembali tatapan dingin ayahnya.

“boleh Daddy masuk?” tanya Tuan Kim Sang Wook dingin.

“surely, silahkan masuk Dad” sambut Raya sambil melebarkan pintu kamarnya, sebenarnya Raya benar-benar merasa gugup, dia sebenarnya belum menyiapkan dirinya untuk berhadapan kembali dengan wajah dingin sang ayah.

Raya mengikuti langkah sang ayah yang duduk di pinggir tempat tidur besarnya. Raya mendudukan diri disamping sang ayah dengan posisi kaku, sementara berbanding terbalik dengan Kim Raya, Tuan Kim Sang Wook justru terlihat santai duduk sambil menyilangkan kaki dia atas tempat tidur putrinya.

Keheningan yang mengganggu begitu tak nyaman dirasakan Kim Raya, dengan takut-takut dia mengalihkan wajahnya melihat wajah tampan milik ayahnya yang sedang terpaku pada pemandangan halaman samping rumah mereka yang terlihat dari kaca besar di sebelah timur kamar Kim Raya.

Begitu melihat wajah sang ayah bergerak, Raya kembali memalingkan wajahnya, berusaha menghindari tatapan mematikan ayahnya itu, dirasakan tempat tidur yang ikut dia duduki sedikit bergoyang, menandakan pria hampir paruh baya disebelahnya sedang mengubah posisi duduk.

“sepertinya kau tak merindukan Daddy, padahal sudah beberapa hari kita tak bertemu” ucapan ringan Tuan Kim Sang Wook sontak membuat Kim Raya menatap cepat sosok pria yang kini sudah duduk menghadapnya.

“Dad!!” ucap Raya terkejut, “tentu saja aku begitu merindukanmu” rengek Raya manja sambil merangkulkan kedua tangannya cepat pada pinggang kekar milik sang ayah kemudian menenggelamkan wajahnya pada dada bidang laki-laki yang merupakan cinta pertamanya itu. Raya is not father complex, but a father is his daughter’s first love, isn’t it.

Kim Sang Wook mengeluarkan tawa membahana sebagai respon dari rengekan manja putri tunggalnya, dia juga sangat merindukan Kim Raya, sosok penenang jiwa yang merupakan hadiah terindah dari mendiang istrinya.

“sebenarnya Daddy masih belum sepenuhnya memaafkanmu” ucapan balasan sang ayah sontak membuat Kim Raya melepaskan rangkulannya dan memandang cemberut wajah ayahnya yang masih terlihat sangat tampan di usianya yang sudah hampir kepala lima.

“bagaimana mungkin kau bisa bertindak sangat tidak bertanggung jawab Kim Raya? setelah membuat kekacauan dengan berita sensasionalmu kau malah melarikan diri, apakah Daddy pernah mengajarimu menjadi seorang yang sangat tidak bertanggung jawab seperti itu” runtut Kim Sang Wook menimbulkan guratan penyesalan di wajah putri tersayangnya.

“mianhae” ucap Raya pelan.

“kkkk~” kekehan Kim Sang Wook membuat Kim Raya menatapnya heran, “kau harus tau bagaimana para pewarta mencoba mengorek informasi dariku dan dari kedua orang tua Choi Siwon, mereka terlihat sangat menyebalkan, dan sepertinya Choi Siwon juga melarikan diri sama sepertimu hingga kami para orang tualah yang harus memasang tameng”

‘Choi Siwon melarikan diri?! Dasar pria brengsek, aku harus menemukannya dan mencincang habis pria itu’ ancam Raya kesal dalam hati.

“sebenarnya Daddy masih ingin mendiamkanmu tadinya, memberi waktu lebih lama padamu untuk merenungi semua tindakan tak bertanggung jawab yang kau lakukan, tapi… Daddy jadi berpikir satu hal, sepertinya selama ini Daddy terlalu sibuk hingga tak memperhatikan perkembangan seorang putri kecil yang sudah menjelma menjadi gadis dewasa” Raya sepenuhnya tak mengerti maksud sang ayah, “jadii…. Sudah berapa lama kau menjalin hubungan dengan pemuda tampan bernama Choi Siwon itu?”

“MWO?!” Pertanyaan sang ayah sontak mebuat Kim Raya membuka mulutnya lebar-lebar.

“Waeyo? Kenapa kau berteriak heboh seperti itu? Daddy hanya menanyakan sejak kapan kau berkencan dengan Choi Siwon??” tanya Tuan Kim bingung melihat ekspresi berlebihan yang dikeluarkan putri tunggalnya.

“Berkencan??!!! Cih… aku bahkan tak sudi bertemu dengan pria brengsek itu lagi” rutuk Raya sebal.

“Kim Raya jaga bicaramu!”

“Dad, aku bahkan baru bertemu dua kali dengan pria menyebalkan itu!” potong Raya cepat tak mempedulikan protes sang ayah.

“Mwoya??! Baru bertemu dua kali?? Apa maksudmu?”

“aku berani bersumpah bahwa pertemuanku dengannya di pesta waktu itu adalah pertemuan kami yang kedua” ucap Raya Sungguh-sungguh sambil mengacungkan dua jarinya.

“lantas…. Bagaimana bisa kalian berciuman dengan begitu panas padahal kalian baru bertemu dua kali??” tanya Tuan Kim semakin heran mendengar jawaban putrinya.

“itu… itu… Molla! Dia yang menciumku lebih dulu”

“Waeyo Molla??!!” tanya Tuan Kim gemas mendengar dan melihat reaksi putrinya, “bagaimana bisa kau berciuman begitu mesra dan panas dengan laki-laki yang baru kau temui dua kali” ucap tuan Kim benar-benar tak sabar dan tak peduli dengan pilihan kata yang dia gunakan untuk berbicara dengan putrinya saat ini.

“ah Molla!!” rengek Raya kesal.

“aish Jeongmal!!” rutuk tuan Kim ikut kesal, “pergaulan anak muda jaman sekarang benar-benar mengerikan, baru bertemu saja sudah berani berciuman seperti itu, lantas apa yang kalian lakukan jika kalian benar-benar mempunyai hubungan yang serius hah?!” Tuan Kim berucap ngeri membayangkan apa yang mungkin putrinya itu lakukan jika sudah memiliki hubungan serius dengan seorang pria. ‘putrinya yang polos, manja dan kekanak-kanakkan melakukan….. tidak-tidak…’ tuan Kim menggelengkan kepalanya cepat, mengenyahkan bayangan buruk bahwa dirinya mungkin saja mendapatkan cucu di usianya yang belum separuh abad.

“please Dad, hentikan imaginasi liarmu” ucap Raya semakin kesal melihat gelagat aneh Tuan Kim.

“benar! Kau benar! Aku harus menghentikan semuanya” ucap Tuan Kim Mantap.

“eh??”

“aku sudah membicarakan ini dengan orang tua Choi Siwon sebelumnya” racauan tak jelas Tuan Kim benar-benar membuat Kim Raya kebingungan, “kau dan Choi Siwon harus mempertanggung jawabkan perbuatan kalian”

“apa yang harus dipertanggung jawabkan dari sebuah ciuman??” tanya Raya bingung, “jika Daddy ingin aku dan Choi Siwon melakukan klarifikasi di depan media, aku tak masalah”

“aniya” Tuan Kim Menggelengkan kepalanya, “Kau” tunjuk Tuan Kim pada Raya, “Choi Siwon harus bertanggung jawab padamu” Raya mengerutkan alisnya bingung, “kalian harus menikah!”

“MWO???!!!!!!!”

“ye.. kalian berdua harus menikah, kalian harus mempertanggung jawabkan apa yang telah kalian lakukan”

“Daddy!!! Bagaimana mungkin sebuah ciuman dipertanggung jawabkan dengan sebuah pernikahan?? Kalau Daddy mencemaskanku, aku tak masalah, Choi Siwon tak perlu bertanggung jawab dengan menikahiku” ujar Raya cepat menolak gagasan mengerikan sang ayah.

“kau tak bermasalah, tapi aku bermasalah!!” ucap Tuan Kim tegas, “Choi Siwon harus bertanggung jawab! Kau harus menikah dengan Choi Siwon, itu hukumanmu untuk masalah ini!!!”

“DADDYYYY!!!!!!!”

 

 

 

 

****

 

 

 

 

Arrgggggghhhhhhh…. Saya tau ini gak jelas… mianhae.. jeongmal mianhae *bow

Hehehe… adakah yang merindukan saya *ke-pd-an 😛

Maaf ya, udah lama banget saya gak nulis dan pas baru mulai nulis lagi saya ngerasa kaku, jadi maklum aja kalo cerita ini gak jelas dan aneh. Kaya yang udah saya bilang sebelumnya, sebulan belakangan ini saya lagi hobby banget bikin Cover FF, jadinya semua FF saya malah terbengkalai, udah gitu mood saya buat nulis bener-bener ilang entah kemana, ditambah lagi persoalan di dunia nyata yang bener-bener menguras hati dan perasaan bikin saya melupakan kecintaan saya pada dunia menulis *apaan sih? Cari alesan doang hehehe 😛

Dan kalian tau, Tuhan ngasih saya petunjuk pagi ini, photoshop saya ke uninstall lagi!! Jadinya saya bingung mau ngapain di waktu luang saya yang biasanya saya gunain buat bikin CF, alhasil saya buka-buka folder FF dan nemuin banyak cerita yang semuanya belum rampung, Mungkin itu cara Tuhan buat nunjukkin passion saya sebenernya tuh kemana *ngelanturkan jadinya –?

Okay… maafkan penulis gak jelas ini ya kawan-kawan dan mohon doa ya, supaya semua hal dikehidupan nyata saya semakin membaik, saya juga berdoa yang sama untuk kalian.. makasih banyak untuk orang-orang yang setia membaca dan meninggalkan jejak di setiap cerita yang saya bikin, terkadang review atau komentar kalian tuh jadi mood maker di setiap hari saya yang penuh ke galauan.. udah ah, saya makin ngelantur.. sampai jumpa lagi ^_^ *lambai2 ala miss world

*bonus pict.. the handsome Dad mr. Kim Sang Wook 😛